Orang Dengan Gangguan Kepribadian masih dapat bekerja
Orang Dengan Gangguan Kepribadian: Masih Dapat Dipekerjakan? Tanggal 19 Desember 2008 lalu karir.com mengadakan HR Gathering dan Seminar tentang “Deteksi Dini Kandidat Dengan Gangguan Kepribadian”. Ada banyak hal menarik dari seminar ini, diantaranya adalah sebagai berikut.
Bahayanya Orang Dengan Gangguan Kepribadian Pada perjumpaan pertama atau pertemuan yang tidak intens, orang dengan gangguan kepribadian mungkin tampak normal. Itu sebabnya mereka bisa diterima bekerja. Contohnya Ryan, si jagal dari Jombang yang bekerja sebagai instruktur senam dan selama beberapa tahun diterima dengan baik di lingkungannya, walau telah melakukan beberapa pembunuhan. Bahayanya, orang dengan gangguan kepribadian merasa dirinya baik-baik saja. Padahal kelakuannya mengganggu/membahayakan lingkungan. Beda dengan orang yang merasa stres atau depresi yang mungkin akan mencari bantuan ke dokter.
Gangguan Kepribadian Banyak Jenisnya, Ada Yang Masih Bisa Dipekerjakan Gangguan kerpibadian bisa dikelompokkan, mulai dari kelompok A yang aneh dan eksentrik, kelompok B yang suka dramatisasi, emosional dan marah tidak menentu, serta kelompok C yang cemas dan takut berlebihan. Tiap kelompok terbagi lagi menjadi beberapa kategori jenis gangguan dan masing-masing memiliki kriteria gejala tertentu.
Menurut Dr. Endah Ronawulan Sp.KJ selaku pembicara seminar ini, orang-orang yang menunjukkan keseluruhan atau 100% kriteria gejala sangat bisa jadi, tak dapat dipekerjakan. Bila hanya memenuhi sebagian kecil gejala, masih tetap dapat bekerja, tetapi bidang atau penempatannya harus direncanakan dengan seksama. Jadi orang yang menunjukkan sebagian kecil gejala gangguan Paranoid (termasuk kelompok A) misalnya, mungkin cocok dipekerjakan sebagai Satpam atau Sekuriti.Contoh lain: orang yang menunjukkan sebagian gejala narsistik (termasuk kelompok B), bila ketrampilan atau latar belakang pendidikannya memadai, mungkin cocok dijadikan pemimpin untuk mengepalai tim yang pasif dan butuh kepemimpinan yang kuat.
Alat Tes Untuk Deteksi Dini Kandidat Yang Memiliki Gangguan Kepribadian Untungnya, saat ini sudah ada tes yang bisa membantu HRD dalam menyeleksi kandidat untuk meminimalisir resiko salah rekrut. Namanya adalah tes Minnesota Multi-phasic Personality Inventory atau disingkat MMPI. Tes ini dapat dilakukan secara individual atau berkelompok dan dilakukan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa. Test MMPI berisi ratusan pernyataan dengan format jawaban benar atau salah dan lama tes sekitar 1 jam. Hasil interpretasinya akan dihitung dengan bantuan komputer.
Dari tes MMPI akan didapat skala tentang:
1.Taraf kapasitas mental (potensi kerja, kemampuan adaptasi, kendala psikologis, perilaku beresiko dan integritas moral)
2.Kepribadian dasar (openness, extra-version, agreeableness, dan neuroticism)
Dari hasil skala dan analisis tes MMPI, seorang psikiater bisa menentukan apakah seseorang mengalami gangguan kepribadian berat atau ringan, dan bisa merekomendasikan bidang pekerjaan yang cocok.
www.karir.com
Orang Dengan Gangguan Kepribadian: Masih Dapat Dipekerjakan? Tanggal 19 Desember 2008 lalu karir.com mengadakan HR Gathering dan Seminar tentang “Deteksi Dini Kandidat Dengan Gangguan Kepribadian”. Ada banyak hal menarik dari seminar ini, diantaranya adalah sebagai berikut.
Bahayanya Orang Dengan Gangguan Kepribadian Pada perjumpaan pertama atau pertemuan yang tidak intens, orang dengan gangguan kepribadian mungkin tampak normal. Itu sebabnya mereka bisa diterima bekerja. Contohnya Ryan, si jagal dari Jombang yang bekerja sebagai instruktur senam dan selama beberapa tahun diterima dengan baik di lingkungannya, walau telah melakukan beberapa pembunuhan. Bahayanya, orang dengan gangguan kepribadian merasa dirinya baik-baik saja. Padahal kelakuannya mengganggu/membahayakan lingkungan. Beda dengan orang yang merasa stres atau depresi yang mungkin akan mencari bantuan ke dokter.
Gangguan Kepribadian Banyak Jenisnya, Ada Yang Masih Bisa Dipekerjakan Gangguan kerpibadian bisa dikelompokkan, mulai dari kelompok A yang aneh dan eksentrik, kelompok B yang suka dramatisasi, emosional dan marah tidak menentu, serta kelompok C yang cemas dan takut berlebihan. Tiap kelompok terbagi lagi menjadi beberapa kategori jenis gangguan dan masing-masing memiliki kriteria gejala tertentu.
Menurut Dr. Endah Ronawulan Sp.KJ selaku pembicara seminar ini, orang-orang yang menunjukkan keseluruhan atau 100% kriteria gejala sangat bisa jadi, tak dapat dipekerjakan. Bila hanya memenuhi sebagian kecil gejala, masih tetap dapat bekerja, tetapi bidang atau penempatannya harus direncanakan dengan seksama. Jadi orang yang menunjukkan sebagian kecil gejala gangguan Paranoid (termasuk kelompok A) misalnya, mungkin cocok dipekerjakan sebagai Satpam atau Sekuriti.Contoh lain: orang yang menunjukkan sebagian gejala narsistik (termasuk kelompok B), bila ketrampilan atau latar belakang pendidikannya memadai, mungkin cocok dijadikan pemimpin untuk mengepalai tim yang pasif dan butuh kepemimpinan yang kuat.
Alat Tes Untuk Deteksi Dini Kandidat Yang Memiliki Gangguan Kepribadian Untungnya, saat ini sudah ada tes yang bisa membantu HRD dalam menyeleksi kandidat untuk meminimalisir resiko salah rekrut. Namanya adalah tes Minnesota Multi-phasic Personality Inventory atau disingkat MMPI. Tes ini dapat dilakukan secara individual atau berkelompok dan dilakukan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa. Test MMPI berisi ratusan pernyataan dengan format jawaban benar atau salah dan lama tes sekitar 1 jam. Hasil interpretasinya akan dihitung dengan bantuan komputer.
Dari tes MMPI akan didapat skala tentang:
1.Taraf kapasitas mental (potensi kerja, kemampuan adaptasi, kendala psikologis, perilaku beresiko dan integritas moral)
2.Kepribadian dasar (openness, extra-version, agreeableness, dan neuroticism)
Dari hasil skala dan analisis tes MMPI, seorang psikiater bisa menentukan apakah seseorang mengalami gangguan kepribadian berat atau ringan, dan bisa merekomendasikan bidang pekerjaan yang cocok.
www.karir.com
menambah-kualitas-diri
indahnya-kegagalan
beragam-manfaat-air-liur
orang-dengan-gangguan-kepribadian-masih-dapt-bekerja
tulisan-menggambarkan-kepribadian-anda
tips-warna-dalam-berkarir-diri-anda
4-Tips-kerja-tanpa-stress
strategi-jitu-mengubah-nasib
asertivitas
mengapa-optimisme-diperlukan
depresi-dan-reformasi-diri
cukupkah-berfikir-positib
pede-atau-egois
antara-sebab-dan-akibat
memaknai-peristiwa-hidup
tentang-pemahaman-hidup
tentang-konsep-diri
memupuk-rasa-percaya-diri
memahami-bagaimana-virus-kegagalan-berproses
memahami-cara-mewujudkan-suatu-gagasan
self-defeating
merdeka-atau-mati
menjaga-reputasi
membuka-dialog-diri
saatnya-mengaudit-langkah
banting-setir
modal-utama-pencari-kerja
mempertanyakan-pekerjaan-ideal
usia-muda-dan-gangguan-karier
membangun-kepercayaan
mengantisipasi-kelumpuhan-karir